Hilangnya Rasa Nasionalisme Akibat Gobalisasi

Hilangnya Rasa Nasionalisme Akibat Gobalisasi

Artikel Ini Iseng Iseng Saya Ambil Dari Facebook, Untuk Pembelajaran Saya Pribadi Khususnyaa.


Siapa yang tidak kenal dengan GLOBALISASI, saat ini globalisasi sedang marak-maraknya dibicarakan oleh seluruh masyarakat di dunia dari kalangan politikus, pengusaha, pelajar dan para ibu rumah tangga. Istilah GLOBALISASI sangat lekat dengan kemajuan inovasi teknologi, terutama pada media komunikasi yang tidak mengenal batas lintas negara. Pengertian GLOBALISASI itu sendiri adalah sebuah proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah, globalisasi pada hakekatnya ialah sebuah pemikiran yang muncul kemudian ditawarkan untuk bangsa lain yang pada akhirnya menjadi patokan-patokan seluruh bangsa di dunia.


Sedangakan istilah LOKALITAS berasal dari kata lokal artinya tempat, sedangkan lokalitas adalah masyarakat yang memiliki identitas yang berbeda berupa gender,suku, ras, ekonomi dan politik. Locality atau Lokalitas pada umumnya berkaitan dengan tempat atau wilayah tertentu yang terbatas atau dibatasi oleh wilayah lain. Lokalitas mengasumsikan adanya sejumlah garis pembatas yang bersifat permanent, tegas dan mutlak mengelilingi satu wilayah atau ruang tertentu.


Dalam hal ini, proses globalisasi begitu cepat masuk ke dalam masyarakat terutama pada kalangan anak muda. Pengaruh globalisasi tersebut, telah menghilangkan rasa nasionalisme sebagai bangsa Indonesia. Dapat dibuktikan pada kehidupan sehari-hari anak muda sekarang, pengaruh globalisasi tersebut dapat dilihat dari tata cara berpakaian, perilaku dan bahasa yang digunakan generasi muda sekarang ini. Tata cara anak muda sudah terpengaruh oleh budaya kebarat-baratan, mereka menggunakan baju minim yang seharusnya tidak diperlihatkan. Peristiwa tersebut sudah banyak kita lihat di muka umum seperti tempat-tempat pusat perbelanjaan, cafe-cafe dan tempat hiburan lainnya. Seperti yang sering kita lihat, anak muda saat ini lebih menyukai menjadi orang lain dengan menutupi identitasnya sendiri. Seandainya saja, masih banyak generasi muda yang mau memakai pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Artikelini di ambil dari : http://www.facebook.com/topic.php?uid=116780403437&topic=15949 sebagai pembelajaran saya pribadi pada khusunya.

Dampak globalisasi tersebut tentunya berkembang pada media komunikasi, contohnya handphone yang saat ini sedang digandrungi oleh orang-orang di seluruh dunia yang kita kenal dengan Blackberry, berlomba-lomba para anak muda untuk memiliki handphone tersebut. Hal ini menyebabkan generasi muda hanya memilih aktivitas sibuk sendiri dengan handphonenya saja daripada menghetahui situasi masyarakat sekitarnya. Jika pengaruh-pengaruh globalisasi ini terus dibiarkan maka moral penerus bangsa kita semakin lama akan rusak, rasa nasionalisme dan kepedulian pun semakin memudar.


Apakah yang sebaiknya kita lakukan agar globalisasi ini tidak merusak penerus bangsa Indonesia? Sebaiknya kita benar-benar menyelektif pengaruh globalisasi yang datang dari luar agar kita tetap mencintai budaya sendiri. Globalisasi sendiri sebenarnya juga memiliki sisi baik, sehingga negara akan lebih maju mengenal perkembangan teknologi yang semakin tinggi, Tapi apakah generasi muda menjadi taruhannya?


No comments:

Contact Us

Name

Email *

Message *

Back To Top